Bab I
Giok Hong Bapak Langit menciptakan Alam – Semesta
Semua makhluk berkembang biak penuh kesempurnaan
Mengutus Sekalian bintang secara besar-besaran,
Menolong semua makhluk sampai penuh pengorbanan.
Menolong pada antero manusia dan mayapada.
Memberkati budi luhur pada makhluk sekalian.
Seluruh agama menghatur puja pada Giok Hong.
Siapa bertulus dapat merebes ke Langit-Sembilan.
Membacalah Giok Hong Keng senantiasa.
Menganjurkan umat manusia dunia melakukan kebajikan,
kebaktian, kerukunan, kesetiaan dan kepercayaan,
kesusilaan, keadilan, kesucian dan kemoralan.
Kitab Suci Para Nabi disebarkan terus menerus.
Siapa yang membaca akan dihormati Dewa dan Setan.
Bagi yang tua muda dapat tulus menjunjung tinggi.
Segala urusan pasti dalam keadaan aman sentosa.
Alam semesta dibagi menjadi Tiga-Se-Alam.
Di mahligai langit Giok Hong bersemayam.
Pandangan mata terang-benderang ibarat kilat.
Melakukan keadilan pada segala hal-ihwal.
Haruslah meneladani hukum-Kemanusiaan di Mayapada.
Dewa Besar Hwat Thong penuh budi kasih sayang.
Semasa hidupNya tiada gentar akan segala kepahitan.
Perlu mengamalkan obat untuk menolong fakir miskin.
Dewa Besar Hwat Thong membawa 7 wasiat di dalam raga.
Mengikuti kehendakNya menjelma-jelma tiada terhingga.
Memegang sepasang pedang pusaka digenggam tangan,
Mendukung tinggi kepada Giok Hong Yang Maha Agung.
Bintang Lam Teu dan Bintang Pak Teu
Adalah Pembantu Giok Hong Yang Maha Agung.
Takdir “Hidup dan Mati” diantero alam raya,
Bintang-bintang itu yang mengemban tugas Ika.
Yang Agung Panglima Dewa Panca Guntur,
KewibawaanNya menggetarkan alam raya.
Para Pasukan Dewa sampai pada berjuta-juta,
Bersama Dewa Bumi mentaati pada firman Giok Hong.
Para Dewa mematuhi pada segala firman Giok Hong,
Surya, Bulan dan Bintang tinggal hidup bersama-sama.
Giok Hong Keng adalah Kitab Suci Yang Maha Mulia,
Ketulusan-budi senantiasa bersemi sepanjang masa.
Bebas Keduniaan sama dengan mencapai Sorgaloka,
Mampu menolong manusia bebas dari kesengsaraan.
Kesayangan dan keadilan terang-berkilap ibarat Surya,
Kelogisan-budi selalu makmur dari awal sampai akhir.
Dapatlah meleburkan ribuan laksaan malapetaka !
Kitab Suci ini berkenan untuk dipuji dan dibaca.
Mendirikan vihara dan kelenteng diantero mayapada.
Paling disambut baik oleh Para Dewa dan Para Buddha.
Hukum Suci Para Dewa dan Buddha adalah Maha Besar,
SemuaNya mendukung dan memuji Giok Hong Keng ini.
Bilamana tiada suka membaca Giok Hong Keng senantiasa,
Bintang-Malapetaka dapat dijelmakan secara mutlak.
Bab II
Giok Hong adalah Thian Tee sama dengan Kaisar Langit,
Ada juga yang memuja Thian Kong sama dengan Bapak Langit.
Bersemayam di Mahligai Kim Lan nan maha utama,
Segala agama saling mematuhi firman Giok Hong.
Di atas langit tiada pagi tiada malam.
Selalu terang benderang pada saat apa pun.
Terlihat Sang Mentari bersinar cemerlang.
Menyinari aneka bintang nan jauh di sana.
Dunia adalah Tee Kiu sama dengan bola bumi,
Insan dan benda tiada yang kekal lestari.
Bila ingin membahas Hukum Tuhan Yang Maha Esa,
Tiada sekalian insan yang dapat sari-terangNya.
Segala kejadian demi kejadian diantero dunia,
Diatur seksama oleh Giok Hong Yang Maha Agung.
Berputarnya peredaran antara negatif dan positif,
Mewujudkan hari demi hari berubah dan selalu baru.
Bulan Bintang adalah pusaka hidup segala makhluk,
Hawa udara juga adalah pokok hidup segala makhluk.
Awan berkasih sayang menurunkan air hujan,
Memudahkan pada manusia untuk bercocok-tanam.
Setelah dunia dalam awal Thai Kik Maha Ada,
Tiada perbedaan antara hewan dan manusia.
Nampak rampas-merampas untuk mencari nafkah,
Bertelanjang bulat dengan tiada berbusana.
Dalam pada itu tiada mengenal Kemoralan,
Tiada perbedaan antara sanak saudara.
Inilah disebut zaman tanpa kebudayaan,
Segalanya kacau-balau tiada peraturan.
Giok Hong memberi firman kepada Bintang Pengawal,
Segera menjelma manusia turun kedalam dunia.
Mendidik manusia menjadi manusia berkebudayaan,
Berkembang terus menerus sejak dulu hingga kini.
Semua Kaisar dan Raja-muda pada segala jaman,
Sampai kepada beberapa pemimpin di dalam dunia.
Semua itu penjelmaan Bintang Pengawal berbeda-beda.
Dan itu semua secara mutlak diatur oleh Giok Hong.
Haruslah menjiwai Kasih dan Adil di dalam kelakuan !
Hendaklah menyimpan kelogisan-budi di dalam tabiat !
Aneka undang-undang hukum di dalam negara,
Hendaklah dipatuhi dengan penuh ketulusan !
Percaya tulus kepada Giok Hong Keng ini,
Perlunya untuk melindungi badan diri-sendiri.
Sewaktu tinggal di dalam rumah rumah atau bepergian,
Semua urusan pasti berjalan penuh kelancaran.
Bab II Giok Hong Keng penuh ketulusan dan kejujuran,
Dapat mengundang Dewa dan mengusir Setan-Siluman.
Bilamana menyimpan Giok Hong Keng di dalam rumah,
Segenap roh jahat pasti lari tunggang-langgang.
Bab III
Giok Hong Keng tertera Hukum Tuhan Yang Maha Esa,
Pelajarilah dengan rajin dan diingat di dalam hati !
Bilamana membaca sekali di dalam tiap-tiap hari,
Nasib rezeki pasti bercahaya penuh terang temerang.
Giok Hong Keng tertera amal adil dan kasih sayang,
Selalu membaca pasti mendapatkan banyak rezeki.
Korbankanlah diri sendiri untuk kasih dan sayang !
Korbankanlah diri sendiri untuk adil dan benar !
Rajin belajar sabda wejangan Para Suci dan Budiman,
Raga diri sendiri mulai dinaungi makmur dan indah.
Ayah dan Ibu tiada mudah melahirkan anak,
Sesudah besar harus menjadi insan berguna.
Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua,
Bakti dan patuh dapat mengharukan hati Tuhan.
Ayah dan Ibu adalah pembudi yang paling besar,
Dari merekalah untuk mencari aneka keberkatan.
24 Anak yang berbakti pada Kao Ciu dahulu,
Kini masih tetap bersemayam di Istana-Sorga.
Bilamana mencaci-maki pada ayah dan ibu,
Anak itu sebagai manusia berhati durhaka.
Ayah berkasih anak harus berbakti,
Kakak bersayang adik harus berhormat.
Duduklah berdiam merenungkan kesalahan diri sendiri,
Janganlah berkata orang lain sampai berlebih-lebihan.
Bilamana tiada memeliharakan pada Kebatinan,
Pasti kedatangan perihal yang pahit dan sulit.
Bilamana selalu menyakiti orang lain dengan perkataan,
Bintang-Malapetaka akan bertangan diambang pintu.
Mencaci maki serta mengangkat sumpah serapah,
Pada diri-sendiri pembalasan itu akan menimpa.
Hentikanlah tutur kata yang mengundang keburukan,
Tabiat yang keras akan menimbulkan aneka kejadian.
Bersabar menahan emosi berarti menyimpan rezeki baik,
Seantero kejadian secara mutlak diketahui oleh Tuhan.
Suatu percekcokan serta kasus di dalam pengadilan,
Menang dan kalah akan menjadi hampa semata-mata.
Budi yang bajik akan dipuji oleh sekalian insan,
Kasih dan sabar akan sukses dalam sesuatu urusan.
Memberi maaf adalah benar adil dan kasih sayang,
Juga sebagai kesempurnaan atas kelogisan-budi.
Beras, gandum, ubi, kacang dan biji-bijian,
Semua itu tak boleh dihamburkan semena-mena.
Kendatipun semua itu lahir dari rahim Bumi,
Perlu diingat proses kelahirannya amatlah sulit.
Segala hewan sama pula dengan tumbuh-tumbuhan,
Janganlah memotongnya dengan cara semena-mena.
Bilamana menggunakan sesuatu dengan tiada kewajaran,
Sesuatu penyesalan sudah terlambat jadi kenyataan.
Manusia hidup di antara Langit dan Bumi,
Jadikanlah hormat dan patuh sebagai asas utama.
Bilamana tiada melakukan usaha yang tulus,
Bagaimana akan dapat naik ke atas Thian-Thing ?
Tuhan lah yang mentakdirkan atas segala harta benda !
Cabul dan judi membawa segala urusan sulit berhasil.
Kerukunan rumah tangga adalah sebagai pokok-utama,
Hemat dan rajin akan mendatangkan kebebasan-hidup.
Manusia yang gila main dan gila judi,
Akan dilanda kehancuran rumah dan harta.
Segeralah bertobat atas segala macam kesalahan !
Agar terwujud kebahagiaan di dalam rumah tangga.
Setiap manusia pasti memiliki dosa dan salah,
Segera bertobat segera terwujud ketentraman hati.
Mentaati Kitab-Suci menjalankan kelogikaan budi,
Di dalam prikeadilan akan menemui laksaan rezeki.
Hukum Tuhan Yang Maha Esa berkibar terus-menerus,
Kebaktian adalah pokok dari segala kebajikan budi.
Persahabatan harus memakai kejujuran dan keadilan,
Bekerjasama janganlah mementingkan diri sendiri.
Selalu mementingkan diri sendiri dalam segala urusan,
Akan timbul kecongkakan dan hanyut dalam kesalahan.
Rumah yang diliputi makmur indah kaya dan mulia,
Sekali-kali janganlah mencongkakan diri sendiri.
Congkak-Hati kebanyakan melenyapkan keberkatan.
Kasih-Hati kebanyakan menambahkan kebahagiaan.
Menghamburkan berfoya-foya apakah faedahnya ?
Bukankah lebih baik melakukan amal-sedekah ?
Orang dalam kemiskinan janganlah berputus harapan !
Berputus-Harapan segala pekerjaan sulit berhasil.
Suka rajin dan hemat sampai memperbaiki diri-sendiri.
Kekayaan dan kemuliaan akan bersemi di dalam jasmani.
Rumah lapuk dan rumah gubug adalah sama tingkatan,
Segala rezeki adalah diri-sendiri yang mencarinya.
Jikalau orang miskin banyak memiliki kebajikan hati,
Sesungguhnya amat mudah bersua dengan Juru-Penolong.
Senantiasa melakukan besar-prikebajikan,
Menolong insan dan memperbaiki jalanan (TAO).
Melakukan kebajikan adalah perbuatan paling bahagia,
Melakukan kejahatan adalah perbuatan dimusnah Tuhan.
Menjadi manusia tiada menyimpan kebaikan hati.
Keberkatan mudah rontok dan kesusahan selalu tiba.
Menipu dan memeras akhirnya mencelakakan diri-sendiri.
Sedini mungkin bertobat agar mendapatkan kebebasan.
Langit dan Bumi menciptakan manusia semesta,
Bajik dan buruk bersumber pada hati sendiri.
Berbuat kebajikan meluaskan rezeki keluarga,
Berbuat kejahatan memperluas benih kedosaan.
Sesama manusia memang suka pada kaya dan mulia,
Tapi perlu bersikap terang dalam bermasyarakat.
Menghimpun harta benda harus mengikuti kelogikaan,
Mencari nafkah harus memiliki kebajikan-hati.
Merencanakan siasat-licik di dalam situasi gelap,
Pasti menemui pembalasan seiring Hukum Ke-Tuhanan.
Tindakan lalai akan mendatangkan aneka kesalahan,
Mencari pekerjaan pun takkan melahirkan kesuburan.
Hukum Ke-Tuhanan silih-semilih diantero alam raya,
Perbuatan khianat sulit menjadikan insan berguna.
Janganlah menganggap Tuhan sebagai Yang tuli dan bisu !
Pembalasan cepat lambat secara mutlak berjalan terus.
Segeralah bertobat untuk memperbaiki kebatinan !
Segeralah berbuat budi-jasa dengan tiada berpamrih !
Giok Hong Keng dikaruniakan ke antero mayapada,
Mengajarkan umat manusia agar mengenal kemoralan.
Menolong umat dunia Tuhan pasti mengetahui,
Mendidik kebajikan sudah memperbaiki kejasaan.
Rumah tangga suka menabung akan kebajikan,
Tuhan pasti mengaruniakan segala kebahagiaan.
Semasa hidup tiada melakukan kejahatan,
Anak cucu akan makmur sampai turun-temurun.
Siapa yang suka mencetak ratusan Kitab Suci ini,
Mencari usaha ada Juru-Penolong yang menunjang.
Senantiasa menaruh ingat kepada Giok Hong Keng,
Semua roh jahat tidak akan masuk ke dalam Badan.
Semua insan membaca dan menuji kepada Giok Hong Keng,
Usia setinggi gunung dan rezeki seluas samudra.